Sabtu, 25 Januari 2014

ANALISIS GEOLOGI LEMBAH HARAU



Lembah Harau yang terletak di propinsi Sumatera barat ini merupakan jurang yang besar dengan diameter mencapai 400 m. Berjalan menuju Lembah Harau amat menyenangkan. Dengan udara yang masih segar, kita bisa melihat keindahan alam sekitarnya. Tebing-tebing granit yang menjulang tinggi dengan bentuknya yang unik mengelilingi lembah. Tebing-tebing granit yang terjal ini mempunyai ketinggian 80 m hingga 300 m. Pokoknya, Dari mulai saat memasuki Lembah Harau ini kita akan menemukan banyak keindahan yang memukauu sepanjang jalan . Sangatlah cocok kalau sebagian pemanjat yang telah mengunjungi tempat ini memberi julukan Yosemite nya Indonesia. Tempat ini sudah lama menarik perhatian orang. 



Gambar 1.1 salah satu keindahan Lembah Harau

Sebuah monumen peninggalan Belanda yang terletak di kaki air terjun Sarasah Bunta merupakan bukti bahwa Lembah Harau sudah sering dikunjungi orang sejak 1926. Pada monumen itu tertera tanda tangan Asisten Residen Belanda di Lima Puluh Koto saat itu, F. Rinner, dan dua pejabat Indonesia,Tuanku Laras Datuk Kuning nan Hitam dan Datuk Kodoh nan Hitam. Keindahan masih bertebaran di dataran tingginya. Di sana Anda akan menemukan cagar alam dan suaka margasatwa Lembah Harau seluas 270,5 hektar. Tempat ini ditetapkan sebagai cagar alam sejak 10 Januari 1993. Di cagar alam dan suaka margasatwa Lembah Harauter terdapat berbagai spesies tanaman hutan hujan tropis dataran tinggi yang dilindungi, plus sejumlah binatang langka asli Sumatera.


1.2 Analisis Landform  lembah Haraua secara Geologi
1.2.1 Analisis pasif
Secara geologi, batuan yang ada di Lembah Harau berumur cukup tua, kira-kira 30-40 juta tahun. Batuan seumur ini yang sangat halus berupa serpih yang merupakan batuan yang banyak mengandung organic carbon,yaitu batuan yang terbentuk dari sisa-sisa organisme
Beberapa ahli geologi berpendapat lembah Harau dulu adalah sebuah lautan, secara teoritis bisa benar, karena disana banyak sekali kta jumpai endapan-endapan laut yang belum terganggu itu saat ini berada didarat, hal itu secara teoritis bisa disimpulkan daerah itu dahulunya laut. Namun saya yang sudah sering  ke Lembah Harau, jarang melihat adanya endapan laut di sekitar Lembah Harau. Secara geologi ketika saya membaca berbagai sumber dan saya juga sempat memperhatikan endapan lembah harau itu endapan sungai dan disebelah luarnya didapatkan endapan danau (darat). Kalau toh ada endapan laut, kemungkinan ada diatas Lembah.
Hal tersebut diperkuat oleh temuan dari survey team geologi Jerman (Barat) yang meneliti jenis bebatuan yang terdapat di Lembah Harau pada tahun 1980. Dari hasil survey team tersebut dapat diketahui bahwa batuan  yang ada di perbukitan Lembah Harau adalah batuan Breksi dan Konglomerat yang merupakan jenis bebatuan yang umumnya terdapat di dasar laut.



Gambar 1.2 bukit yang menjulang tinggi seperti tebasan pedang

1.2.2 Analisa Aktif
Salah satu teori yang cukup membuat bingung masyarakat termasuk saya,kemudian baru saya mengerti setelah masuk dan belajar Geologi adalah bukit yang ada dilembh Harau terjadi akibat pengangkatan daratan,dan juga penurunan bukit.bukan hanya turunnya salah satu bukit, tetapi juga "pengangkatan" sebuah dataran juga. Kedua proses ini berjalan simultan.Hal tersebut tebukti dari Endapan batuan penyusun tembing-tebing harau itu adalah endapan dataran rendah (endapan sungai) yang sekarang sudah menjadi sebuah bukit,tentu itu mebuktikan kepda seorang ahli geologi bahwa bukit ini adalah akibat pengangkatan daratan.Dimana pengangkatan dan penurunan daratan terjadi akibat gaya endogen bisa saja terjadi karena kita tahu Tektonisme (diastropisme) terdiri atas tenaga epirogenesa dan tenaga orogenesa. Tenaga epirogenesa merupakan proses pengangkatan (negative) atau penurunan (positive) letak bumi dalam wilayah luas dengan kecepatan relatif lambat.Kemudian,tentang pengangkatan dapat dibuktikan juga dengan banyaknya batuan batuan yang mengandung fosil makhluk laut di bukit Lembah Harau
Selanjutnya,akibat gaya endogen juga Lembah Harau  terbentuk juga akibat adanya patahan turun atau block yang turun membentuk lembah yang cukup luas dan datar. Salah satu tanda-tanda atau untuk melihat dimana lokasi patahannya adalah dengan adanya air terjun. Ini artinya dahulu ada sungai yang kemudian terpotong akibat adanya patahan turun, sehingga membentuk air terjun.



Gambar 1.3 salah satu air terjun di Lembah Harau

Dan bukan Cuma satu, melainkan ada empat air terjun di Lembah Harau. Keempat air terjun tersebut adalah air terjun Sarasa Bunta, Akar Berayun, Sarasa Luluh dan Sarasa Murai.
Gaya eksogen yang bekerja adalah erosi, Salah satu yang menarik di Lembah Harau adalah terbing yang terjal yang menjulang tiinggi.Kemungkinan proses terjadinya tebing terjal yang seperti batu ditebas pedang itu adalah akibat erosi ribuan tahun telah menggerus batuan lunak, dan yang tersisa adalah batuan keras yang berdiri terjal tersebut.Jadi,dahulu ada sebuah daratan batuan yang cukup besar terangkat dan tingkat kekerasannya tidak merata,kemudian lama kelamaan batuan yang tidak begitu keras atau lembut terkikis dengan berjalannya waktu dan akhirnya tinggallah batuan yang memiliki kekerasan cukup tinggi dan tak mudah terkikis beberapa bagian dari batuan yang tidak terkikis itu ada yang mengalami pertambahan kenaikan dan ada penurunan seperti yang saya jelaskan diatas tadi.


Selasa, 12 Juni 2012

PENJUAL ES TONTONG




     PENJUAL ES TONTONG Tong.....tong...tong.....terdengar suara seperti gong lewat di depan rumahku,tiba-tiba tanpa aba aba aku dan temanku berlari keluar dengan berteriak ”eeeeeessssss”.Dengan uang lima ratus rupiah ditangan kami masing-masing kami berlari ketukang es,dia menyambut kami dengan ramah dan melayani setiap permintaan rewel dan t
ak sabaran kami dengan senyum,dia dengan santai dan sepertinya sudah terbiasa melayani malaikat-malaikat kecil nakal yang memberinya rezki di siang yang terik pada hari itu.
      Itulah acara rutinku pada hari senin,rabu,dan jumat saat aku berusia lima tahun.Aku dan teman-teman setiap jam satu siang merengek-rengek pada orang tua kami meminta uang lima ratus rupiah untuk membeli es yang kami sebut es tongtong,karena kalau dia lewat berbunyi tong....tong...tong.Aku akan merasa gembira jika orang tuaku mau memberi ku uang untuk membeli es ini walaupun kadang kala aku kena jewer saat dilarang makan es karena flu dan aku tetap rewel meminta uang,akan tetapi ini adalah suatu mozaik kenangan yang tak akan pernah kulupakan seumur hidupku.Hal itu terus berlanjut sampai aku remaja walaupun aku membelinya tak rutin dalam seminggu akan tetapi aku selalu membeli setidaknya sekali dalam satu bulan.
       Penjual es tongtong ini adalah lelaki separuh baya berumur empat puluhan bernama pak Warsito.Dia mengendarai sepeda dengan dua wadah bulat berisi es krim beku didalamnya.Saat dia lewat dia akan menghidupkan alarm yang membuat telinga anak –anak berdiri saat mendengarnya yaitu talempong yang dia pukul dengan tongkat kayu sehingga menghasilkan bunyi tong..tong...tong (talempong adalah alat musik tradisional Sumatera Barat menghasilkan bunyi dengan cara dipukul).Jika ada pembeli dia akan bertanya pakai kerupuk atau pakai roti?,jika pakai kerupuk maka dia ambil kerupuk yang sudah dibentuk sedimikian rupa untuk es krim dan dia akan mengabil es krim dengan sendok khusus slurp...slurp suara sendok beradu dengan es krim dan dia akan menupuk es krim itu di kerupuk..mmmh nikmat sekali teman,begitu pula jika dengan roti maka dia mengambil roti hambar dan meletakkan eskrim tongtong dan melipatnya,inipun tak kalah nikmatnya.
     Es tongtong karya Pak Warsito merupakan karya yang luar biasa menurutku.Rasa dari eskrim tongtong pak Warsito memiliki ciri khas yang tak akan kita temui pada es krim lainnya.Kadang-kadang dia bereksperimen dengan rasa es krimnya yang membuat orang tak hanya anak-anak penasaran dan tak bosan dengan es krim buatannya.Setiap minggunya dia membawa eskrim dengan rasa yang berbeda,kadang-kadang rasa cendol,rasa mangga,durian dan nangka.Hal tersebut juga menjadi faktor es krim Pak Warsito selalu ditunggu.
       Awalnya aku tidak peduli dengan Pak Warsito.Melihat dia membawa es krim dan aku membeli es krimnya kemudian menikmati es krim tersebut sudah merupakan hal yang cukup memuaskan bagiku.Akan tetapi saat aku menginjak usia remaja aku mulai penasaran kepada sosok Pak Warsito.Bagaimana tidak,Pak Warsito itu bukan warga kampung kami tapi dia sudah dikenal oleh warga kampung dengan kelezatan es krimnya.Aku menjadi sangat penasaran dengan Pak Warsito maka aku bertanya pada penduduk kampung yang kurasa pernah berbincang dengan Pak warsito.
       Aku mulai bertanya pada warga,hasilnya memang tidak memuaskan karena informasi yang kudapatkan tidak banyak,karena Pak Warsito adalah orang pendiam,yang banyak bicara hanyalah senyumannya.Kata-kata yang keluar dari mulutnya hanya sedikit tapi ramah yang membuat orang senang membeli eskrim darinya.Tetapi satu yang baru ku ketahui,dan fakta yang sangat mengejutkanku,tempat tinggalnya lebih kurang enam puluh kilometer jaraknya dari rumahku,jadi jika dia berjualan hanya sampai kampungku berarti dia mengendarai sepeda lebih kurang seratus dua puluh kilo meter bolak balik kerumahnya.Aku tidak percaya,mungkin itu hanya omongan orang,menurutku tak mungkinlah orang yang sudah tua seperti dia mampu mengayuh sepeda sejauh itu,apalagi kuperkirakan umurnya lima puluhan karena selama yang ku ketahui dia berjualan es krim semenjak aku berumur lima tahun,semua ini seharusnya langsung ku klarifikasi ke orangnya langsung.Maka hari itu kuputuskan jika aku bertemu penjual es tongtong ini akan kutanyakan langsung.
        Aku mulai mencari cara berbincang dengan Pak Warsito si penjual es tontong.Sudah kutunggu beberapa hari batang hidungnya tidak kelihatan.Selama beberapa satu minggupun sosok penjual es krim yang biasanya memukul talempong sebagai tanda kehadirannya dan es krim pusakanya ini masih tidak kelihatan,”kemana penjual eskrim tontong ini”pikirku.Aku berpikir mungkin dia sakit hingga dia tak sanggup mengayuh sepeda,atau mungkin dia sudah bosan menjadi tukang es krim,karena dia sudah berjualan sekian belas tahun,atau kemungkinan terburuk dia sudah meninggal.Ah,kalau memang demikian maka pupuslah harapanku untuk mengetahui siapa pria yang seakan-akan telah mewarnai masa kanak-kanak kami.
         Satu bulan kemudian aku sudah mulai lupa akan sipenjual es tontong ini,aku mulai sibuk dengan urusan sekolahku.Pada suatu waktu waktu aku baru pulang sekolah,kebetulan aku jalan kaki,tiba-tiba dibelakangku terdengar bunyi yang sangat familiar,musik klasik yang waktu kami kecil membuat kami meronta-ronta minta uang,tong.....tong...tong.Langsung aku berbalik,aku melihat dibelakangku penjual es tontong Pak Warsito sedang melayani ibu dan anak kecil berumur sekitar enam tahun yang kelihatannya tak sabaran ketika penjual es tontong mengambilkan es untuknya.Pas selesai es diambilkan,anak kecil tersebut langsung menyerobot es tersebut dan lari,ibu itu mengeluarkan uang tergesa gesa dan setelah membayar langsung lari mengejar anaknya yang rewel tersebut.Pak Warsito hanya tersenyum melihat drama reality show dari ibu dan anak itu,mungkin hal itulah salah satu hiburan dalam pekerjaannya yang berat ini.
     Melihat Pak Warsito entah kenapa aku jadi bahagia.Aku tak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini aku ingin bertanya tentang siapa penjual es tontong ini sebenarnya,maka ketika aku mulai mendekat tiba-tiba anak anak sekitar lima orang datang mengerubungi dagangan Pak Warsito.”Ah, aku harus menunggu watu yang tepat”pikirku.Aku menunggu penjual es tontong ini selesai dengan para pembelinya.Baru saat dia selesai aku mendekat dan membeli es krim sebagai pembuka pembicaraan. 
              ‘pak es krim pakai kerupuk satu”ujarku
          Boleh”ujarnya.Eh pak ngomong-ngomong kok bapak gak jualan satu bulan ini?bapak sakit?”sambungku
           “Oh nggak nak,kemaren bapak habis menghadiri acara wisuda anak bapak,kan dia baru lulus dari kuliah”ujarnya.
       Anak bapak kuliah?”tanyaku,aku merasa takjub anaknya bisa dia kuliahkanIya,
     dia kemaren baru lulus dari UNPAD jurusan kedokteran,alhamdulilah dia menyusul kakanya yang sudah lulus tiga tahun yang lalu,sekarang tanggungan saya masih ada satu kuliah  di UNRI jurusan Perikanan’ujarnya lagi
Wah ini merupakan kejutan yang sangat besar untukku bagaimana seorang kakek tua mengkuliahkan tiga anaknya hanya dengan berjualan es.
     Wah bapak hebat ya dengan berjualan es krim bisa menyekolahkan anak bapak”ujarku
    Emang uang hasil penjualan eskrim ini tidak banyak,akan tetapi semua anaka saya sadar diri,sehingga dia sekolah dengan sungguh-sungguh,alhasil saat mereka sekolah dan kuliah mereka dapat beasiswa saya bisa terbantu,walaupun demikian setidakanya uang es krim inilah yang mengantarkan mereka jadi sarjana seperti sekarang ini
Sekarang aku betul-betul kagum kepada sosok bapak Warsito,lau aku masih penasaran dan bertanya lagi... Rumah bapak diamana? 
Saya tinggal di kampung Rejo ujarnnya
Ternyata benar tempat tinggal bapak ini adalah di daerah yang jaraknya lebih kurang enam puluh kilometer dari tempatku,jauh sekali dia mengendarai sepeda,kemudian aku bertanya lagi
"Kenapa bapak masih pakai sepeda,padahal bapak bisa membeli motor mengingat anak bapak yang sudah jadi dokter?,kenapa tak minta dibelikan....Jawaban dari pertanyaanku ini ternyata cuukup mengejutkan,,
dengan senyum Pak Warsito berkata”jika aku ingin membeli motor nak,hari ini juga bisa kudapatkan dari anakku atau hasil tabungannu selama aku menjual es krim,akan tetapi jika aku memakai motor saat berjualan tentu aku akan sulit mendengar para pembeli ingin membeli eskrimku,aku tentu akan sulit mendengar suara anak-anak tertawa ketika aku lewat,karena kau tau motor itu berisik.Satu lagi aku cinta alam ini jadi mengurangi polusi udara  he...he.he. Dia tertawa dan berlalu,aku tertegun di tempat,orang setua dia masih meu dan bisa mengendarai sepeda dengan jarak sejauh itu,padahal aku belum tentu dan mungkin tak kuat mengendarai sepeda dengan jarak lebih kurang enam puluh kilometer,satu lagi penjual es tontong itu menyindir aku dan anak muda lainnya yang manja dengan teknologi,bahkan saking manjanya jalan saja dia malu.Mau kesuatu tempat hanya berjarak sepuluh meter dia naik motor.Mau jadi apa bangsa ini,dengan anak muda seperti itu Indonesia nantinya tentu akan memiliki pemimpin yang pemalas dan manja.